Kamis, 19 September 2013

Koleksi Foto Lainnya


Judul : Borobudur dari Puncak Bukit
Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Januari 2013

Judul: Ambilkan Rumput Itu
Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Januari 2013

Judul: Cnta Alam

Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Juli 2013

Judul: Tunjukkan Ceriamu
Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Desember 2010
Kamera HP 2 megapixel

Judul: Indonesia Bagian Timur (Miniatur)
Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Maret 2013

Judul: Dari Balik Jendela
Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Maret 2013
Lokasi : Perjalanan ke MONAS

Judul :Bukit Menoreh Dari Candi Borobudur

Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Oktober 2012
Lokasi : Candi Borobudur

Judul : Merapi-Merbabu
Foto karya : L-sati
Koleksi Foto 26 Agustus 2013
Lokasi :  Desa Kiringan
              Jalan Menuju Sekolah



Judul: Sungai Elo
Foto karya : L-sati
Koleksi FotoOktober 2012
Lokasi : Rumah Batu Borobudur


Judul: Becermin Air Mengalir
Foto karya : L-sati
Koleksi FotoOktober 2013
Lokasi : Rumah Batu Borobudur

Judul: Classmetting

Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Juni 2013
Lokasi : SMP Negeri 1 Salaman


Judul: 1..2..3.. Ciiissss!!!


Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Maret 2013
Lokasi : Kelas VIII E SMP Negeri 1 Salaman


Judul: SPENASAL Tercinta

Foto karya : L-sati
Koleksi Foto Mei 2013
Lokasi : Taman SMP Negeri 1 Salaman

Teknik Foto HDR

HDR (High Dynamic Range) adalah salah satu teknik olah digital yang digunakan fotografer untuk mengatasi kelemahan image sensor sebuah kamera untuk menangkap dynamic range yang besar antara wilayah yang terang dan gelap dalam suatu pemandangan.
Foto HDR ini membutuhkan foto subjek yang relatif diam/tidak bergerak, seperti pemandangan, arsitektur, dan still life.

Untuk membuat foto gabungan dengan mengunakan teknik HDR yang bagus, pertama-tama Anda membutuhkan kamera yang bisa kita ubah mode exposurenya, lebih baik lagi jika memiliki mode M (Manual).

Lalu untuk mengolah foto HDR, Anda bisa mengunakan software pengolah HDR seperti Adobe Photoshop CS, atau software lainnya seperti Photomatix. Langkah-langkah memotret HDR yaitu:

1. Tempatkan kamera di tripod.

2. Pastikan setting White Balance kamera di set ke salah satu preset/manual karena Auto White Balance berpotensi akan mengubah warna dari foto kesatu ke yang lain.

3. Memotretlah dari yang gelap sampai yang terang. Atur exposure dengan shutter speed. Biasanya saya mengubah shutter speed dari cepat ke lambat. Misalnya, 1/60 detik, lalu 1/30 detik, dan 1/15 detik. Setiap melakukan perubahan setting, potretlah satu gambar.

4. Masukkan foto-foto tersebut ke pengolah foto HDR.

5. Atur setting untuk mendapatkan  foto HDR sesuai keinginan

Contoh Hasil Foto HDR


Lokasi  : Air Terjun Curug Silawe
Koleksi Foto Juli 2013



Hasil Fotografi Teknik HDR karya : Danny
sumber : http://dannywetangterah.com



Hasil Fotografi HDR dengan Teknik settingan manual




Hasil Fotografi teknik HDR karya : L-sati
 Lokasi : Borobudur International Festival
Koleksi Foto Juni 2013




Hasil Fotografi teknik HDR karya : L-sati
Lokasi : Bukit Dagi Borobudur
Koleksi Foto Januari 2013 


 
Hasil Fotografi teknik HDR karya : Avon Photograph
Sumber : Komunitas Fotografi




Hasil Fotografi teknik HDR karya : L-sati
Lokasi : Bukit Dagi Borobudur
Koleksi Foto Januari 2013

Hasil Foto Teknik Macro

Hasil gambar macro karya : L-sati
Koleksi Foto Mei 2013



Hasil gambar macro karya : L-sati 
Lokasi : Kawedanan Salaman
Koleksi Foto September 2013


Hasil gambar macro karya : L-sati
Koleksi Foto Mei 2013

Jumat, 30 Agustus 2013

Teknik Macro


Teknik Makro

Tekni fotografi bagi yang ingin mengambil gambar makro adalah sebagai berikut:
1. Tentukan objek yang ingin diambil. Pastinya objek adalah benda-benda kecil.
2. Objek benda mati. Pada tahap awal akan lebih mudah jika kita menggunakan objek benda mati seperti bunga atau polpen.
3. Buat pengaturan menjadi makro. Kamera digital banyak yang menggunakan simbol bunga untuk pengaturan makro. Pilih saja menu tersebut.
4. Foto makro biasanya fokus pada salah satu titik/objek dan mengaburkan objek lainnya. Misalkan bunga, kita bisa membuat fokus ujung bunganya saja dan membuat blur tangkainya.
5. Setelah kamera disetting makro, arahkan lensa pada objek.
6. Tekan setengah dari tombol bidik dan temukan fokus yang diinginkan. Jika dengan sekali pencet belum ketemu, pencet sampai beberapa kali sampai kita dapatkan fokus.
7. Setelah fokus didapat, pertahankan posisi menekan tombol bidik setengah lalu pencet lebih dalam hingga foto terambil.

Contoh Hasil Foto Makro Karya M. Ristiawan

 sumber foto : www.facebook.com/M.Ristiawan

Kamis, 29 Agustus 2013

Tentang Fotografi

SEKILAS TENTANG FOTOGRAFI

Written by Egie   

Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.
Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.

oleh : Larasati